Jakarta, 3 September 2025 – Dunia digital kian terhubung, namun bersamaan dengan itu, ancaman serangan siber juga semakin nyata. Sepanjang paruh pertama 2025, sejumlah kasus kebocoran data menimbulkan kekhawatiran besar di masyarakat. Mulai dari pencurian identitas, serangan ransomware, hingga maraknya phishing berbasis kecerdasan buatan.
“Data kini bukan lagi sekadar angka di komputer, melainkan aset berharga yang harus dijaga seperti emas,” ungkap Rian Pratama, pakar keamanan siber dari Universitas Indonesia. Ia menambahkan, pola serangan siber yang terjadi saat ini jauh lebih canggih dibanding lima tahun lalu.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Kebocoran data tidak lagi dipandang sebagai insiden teknis semata. Di balik layar, ada dampak sosial yang sangat besar:
-
Ribuan korban penipuan online yang mengaku identitasnya dipakai tanpa izin.
-
Perusahaan merugi hingga miliaran rupiah karena harus membayar tebusan kepada peretas.
-
Pemerintah ditekan untuk memperketat regulasi perlindungan data pribadi.
“Ketika data bocor, itu bukan hanya masalah perusahaan, tapi juga masalah negara. Sebab, kepercayaan publik terhadap ekosistem digital ikut runtuh,” kata Dewi Lestari, analis keamanan dari Lembaga Riset Siber Nasional.
Upaya Pencegahan
-
Mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA) di setiap akun.
-
Tidak sembarangan mengklik tautan mencurigakan.
-
Rutin memperbarui perangkat lunak.
-
Melakukan backup data di penyimpanan terpisah.
Selain itu, pemerintah juga didorong untuk memperkuat implementasi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang resmi berlaku tahun ini.
Menatap Masa Depan Digital
Dengan semakin besarnya peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari, keamanan data akan menjadi garis depan dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Para pakar memperingatkan, jika kesadaran dan perlindungan tidak segera ditingkatkan, masyarakat bisa menjadi korban di era yang serba terkoneksi ini.
“Di 2025, data adalah mata uang baru. Siapa yang menguasai data, dia yang menguasai dunia. Tapi jika data bocor, maka dunia bisa runtuh,” tutup Rian.

Komentar
Posting Komentar