Rangkaian perlombaan dimulai dengan kategori anak-anak. Keceriaan tampak ketika puluhan anak usia 5 hingga 8 tahun mengikuti lomba menyusun puzzle gambar. Sorak-sorai penonton semakin menambah semangat mereka untuk menyelesaikan gambar secepat mungkin.
Lomba lain seperti memindahkan botol menggunakan balon dan lomba mengambil bola juga tak kalah seru. Suasana lapangan berubah riuh dengan teriakan penonton yang memberi dukungan penuh. Anak-anak tampak bahagia, walau ada yang sesekali terjatuh atau salah langkah, namun justru itulah yang menambah gelak tawa dan kehangatan acara.
Setelah anak-anak, giliran para remaja unjuk kebolehan. Mereka ditantang dalam lomba meniup bola di atas air, lomba membawa air dengan jidat, dan memindahkan karet menggunakan sedotan. Permainan sederhana itu ternyata menuntut konsentrasi, keseimbangan, sekaligus kekompakan.
Tawa penonton pecah ketika ada peserta yang gagal menjaga keseimbangan dan membuat air tumpah, atau ketika karet jatuh sebelum sampai tujuan. Namun, semangat pantang menyerah terus ditunjukkan para peserta, hingga akhirnya menimbulkan kesan mendalam bagi penonton yang hadir.
Keseruan semakin bertambah saat perlombaan kategori dewasa dimulai. Lomba menangkap bebek menjadi tontonan yang paling ditunggu. Beberapa warga dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, harus berlari mengejar bebek yang dilepaskan di lapangan. Adegan lucu pun terjadi saat peserta kesulitan menangkap hewan yang lincah itu, membuat penonton tertawa terbahak-bahak.
Selain itu, lomba tebak gaya antar dusun juga menyita perhatian. Setiap tim yang berjumlah tujuh orang harus menebak gerakan yang diperagakan rekannya. Kekompakan dan kerja sama tim benar-benar diuji dalam lomba ini. Tak ketinggalan, lomba mengupas telur rebus khusus untuk ibu-ibu turut memeriahkan suasana. Walaupun sederhana, namun semangat para ibu-ibu sangat terasa, bahkan tak jarang membuat penonton ikut memberikan semangat.
Menjelang sore, kegiatan dilanjutkan dengan senam berhadiah yang dapat diikuti oleh semua warga tanpa batasan usia. Lapangan desa dipenuhi masyarakat yang bergerak serentak mengikuti instruktur senam. Tawa riang dan wajah penuh keringat menggambarkan semangat kebersamaan warga Rambong Payong. Hadiah utama berupa kipas angin menjadi daya tarik tambahan yang semakin menambah semangat peserta.
Setelah seluruh perlombaan selesai, panitia mengumumkan pemenang dan langsung membagikan hadiah. Walaupun hadiahnya tidak besar, namun kebahagiaan terlihat jelas di wajah para peserta. Bagi masyarakat, kemenangan bukanlah tujuan utama, melainkan kebersamaan, keceriaan, dan rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang sudah diraih bangsa.
Pesan dari Ketua Pemuda dan Mahasiswa KKM
Ketua Pemuda Desa Rambong Payong, Mulyadi, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya acara. “Alhamdulillah, acara berlangsung aman, tertib, dan meriah. Semua warga, dari anak-anak hingga orang tua, berpartisipasi dengan penuh antusias. Semoga kegiatan ini terus menjadi tradisi di desa kita, karena selain untuk memperingati kemerdekaan, juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarwarga,” ujarnya.
Mahasiswa KKM UNIKI yang turut menjadi panitia juga mengaku senang bisa ikut serta. Menurut mereka, pengalaman ini bukan hanya sebagai bagian dari pengabdian masyarakat, tetapi juga kesempatan berharga untuk mengenal lebih dekat kehidupan sosial warga desa. Kolaborasi antara mahasiswa, pemuda, dan masyarakat dinilai sebagai bukti nyata semangat gotong royong yang masih terjaga kuat.
Perayaan HUT ke-80 RI di Desa Rambong Payong bukan hanya sekadar seremonial tahunan. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi wujud nyata bagaimana masyarakat desa menjaga persatuan dan kebersamaan. Melalui perlombaan sederhana, tawa, dan kebersamaan, semangat perjuangan para pahlawan seolah dihidupkan kembali.
Suasana penuh kekeluargaan yang tercipta dari pagi hingga sore hari menjadi bukti bahwa nilai-nilai gotong royong masih melekat kuat di tengah masyarakat Rambong Payong. Bagi generasi muda, perayaan ini adalah pelajaran berharga bahwa kemerdekaan harus terus dijaga, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan kebersamaan dan semangat persatuan.
📸 Untuk Foto Anak-anak
“Puzzle boleh berantakan, balon bisa pecah, bola kadang nyasar… tapi tawa anak-anak Desa Rambong Payong tetap bikin meriah! 🎈
Semangat kemerdekaan itu sederhana: main bareng, ketawa bareng, bahagia bareng. 🇮🇩❤️”
📸 Untuk Foto Remaja
“Remaja Rambong Payong kalau lomba, seriusnya kayak ujian… tapi ujung-ujungnya tetep ketawa! 🤣
Air boleh tumpah, karet boleh jatuh, tapi semangat 17 Agustus tetap berdiri tegak. 💪🇮🇩”
📸 Untuk Foto Dewasa / Ibu-ibu
“Bebek lari lebih cepat dari bapak-bapak, telur lebih licin dari ibu-ibu… tapi persatuan lebih kuat dari semuanya. 🐤🥚
HUT ke-80 RI di Rambong Payong bukti bahwa merdeka itu bukan cuma soal lomba, tapi juga soal tawa dan kebersamaan. 🇮🇩✨”
📝 Laporan ini ditulis langsung oleh Afdhal sebagai liputan kegiatan peringatan HUT ke-80 RI di Desa Rambong Payong, Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen.

Komentar
Posting Komentar